Selasa, 29 Maret 2022

Tugas 4 [Ryan Gilang] Gerbang Logika


Ryan Gilang Pratama

2103015130

Kelas 2D

Gerbang Logika

            Gerbang logika adalah penyusun elektronika digital yang setiap cara kerja rangkaian pada gerbang logika menggunakan prinsip aljabar Boolean. Pada dasarnya dalam ilmu elektronik, suatu masukan dan keluaran dibangun oleh yang namanya voltase atau arus. Voltase ini biasanya dihubungkan dengan sakelar. Aljabar Boolean adalah alat yang penting dalam menggambarkan, menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan rangkaian digital.

            Oleh karena itu, gerbang logika bisa dikatakan sebagai bermacam-macam sakelar yang mengimplementasikan aljabar Boolean pada sistem elektronik. Dengan adanya sakelar, maka barang-barang elektronik tertentu bisa digunakan dengan semestinya. Hal ini dikarenakan operasi logis pada satu atau lebih masukan logis akan menghasilkan keluaran logika soliter.

            Fungsi utama dari gerbang logika adalah untuk membentuk sebuah jalur digital agar semua komponen-komponen dapat saling terhubung dengan baik, sehingga suatu perangkat elektronik berjalan dengan baik juga. Selain itu, gerbang logika dapat berfungsi sebagai sebuah sistem untuk memerintah atau menerjemahkan suatu perangkat.

            Pada umumnya, gerbang logika bisa ditemukan di perangkat elektronika berupa chip. Di dalam chip ada banyak sekali komponen-komponennya. Oleh karena itu, untuk menghubungkan setiap komponen-komponen yang ada di dalam chip, maka hadirlah gerbang logika. Bahkan, di dalam chip terdapat ribuan gerbang logika. Meskipun ada jutaan gerbang logika, tetapi setiap gerbang sudah mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

            Gerbang logik memiliki beberapa bagian, yaitu resistor, transistor, dan dioda. Ketiga bagian tersebut akan melakukan operasi sederhana atau operasi kompleks hanya dengan menggabungkan beberapa gerbang logika.

            Setiap operasi gerbang logika akan direpresentasikan menggunakan tabel kebenaran. Dalam tabel kebenaran, angka “1” menandakan bahwa bernilai benar (true) dan angka “0” bernilai salah (false).

Tabel Kebenaran

            Sebuah tabel kebenaran menggambarkan hubungan antara input dan ouput sebuah rangkaian logika. Jumlah entri sesuai dengan jumlah input. Misalnya input 2 tabel akan memiliki 22 = 4 entri. 3 masukan tabel akan memiliki 23 = 8 entri.
            Contoh tabel kebenaran dengan masukan 2, 3 dan 4 buah.

Jenis Gerbang Logika

    Gerbang Logika AND


    
        Gerbang logika AND adalah gerbang logika yang mempunyai masukan dua atau lebih serta mempunyai satu keluaran. Pada gerbang logika AND, masukan logikanya tinggi jika semua keluaran logikanya juga tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika masukan logikanya rendah, maka keluaran logikanya akan rendah.

            Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1.

    Gerbang Logika OR


            Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang sangat sederhana karena hanya memakai resistor dan transistor. Cara kerja pada gerbang logika OR berupa dua masukan daya listrik. Jika salah satu masukan diaktifkan, maka akan menghasilkan keluaran akan aktif juga.

            Sama seperti gerbang sebelumnya, gerbang ini juga memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0.

Gerbang Logika NOT

 


           Disebut juga sebagai Inverter (pembalik), Gerbang NOT memang memiliki konfigurasi terbalik. Ia dapat mengubah input 0 menjadi output 1, sedangkan input 0 akan menjadi output 1. Gerbang NOT juga sangat berbeda dengan gerbang lainnya, karena ia hanya mempunyai 1 input dan 1 output saja.

            Gerbang NOT hanya membutuhkan sebuah masukan untuk menghasilkan satu output atau keluaran. Itu berarti jika kita ingin memperoleh output berlogika nol, maka inputnya harus berlogika satu. Biasanya, gerbang NOT dilambangkan dengan simbol minus atau “-” di atas variabel inputnya.


Gerbang Logika NAND


            Gerbang logika NAND adalah gabungan dari gerbang logika AND dan gerbang logika NOT. Dari kedua gabungan logika itu, maka dapat dibaca menjadi NOT AND atau bisa disingkat menjadi NAND. Karena itu output yang dihasilkan dari gerbang NAND ini adalah kebalikan dari gerbang AND.

            Gerbang NAND dapat mengubah input 0 dan 0 menjadi output 1, 0 dan 1 menjadi output 1, 1 dan 0 menjadi outpout 1, lalu 1 dan 1 menjadi output 0.


Gerbang Logika NOR



            Gerbang logika NOR adalah gerbang logika gabungan dari gerbang logika OR dan gerbang logika NOT. Sehingga output yang dihasilkan dari gerbang NOR ini adalah kebalikan dari gerbang OR.

Gerbang Logika XOR


            Gerbang XOR adalah gabungan dari gerbang NOT, AND, dan OR. Selain dari ketiga gabungan tersebut, gerbang logika XOR juga bisa menggunakan gabungan gerbang logika yang lain. Karena bisa bergabung oleh banyak gerbang logika, maka gerbang logika XOR disebut juga dengan gerbang eksklusif. 

            Gerbang XOR ini memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 0.


Gerbang Logika XNOR


            Gerbang logika XNOR adalah gabungan dari gerbang logika XOR dan gerbang logika NOT. Dari gabungan logika tersebut, maka disingkat menjadi XNOR atau Exclusive NOR.

            Gerbang XNOR ini memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 0. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 1.

            Konfigurasinya menganut sistem logika dasar aljabar positif, dimana angka sama akan dapat terhubung dan menghasilkan keluaran 1. Sedangkan angka berbeda akan menganut salah satu angka, disini sendiri ia akan menjadi keluaran berupa 0.


Sumber Utama: https://onlinelearning.uhamka.ac.id/

Sumber Kedua: Gerbang Logika: Pengertian, Jenis, Fungsi, Dan Simbol (gramedia.com)

Sumber Ketiga: Gerbang Logika dan Tabel Kebenaran - Dicoding Blog

Sumber Keempat: Fungsi, Jenis, dan Simbol Gerbang Logika (Logic Gate) | Pengadaan (Eprocurement)

Sumber Kelima: BELAJAR GERBANG LOGIKA DASAR BESERTA JENIS DAN SIMBOLNYA - (irhamhalik.com)

Selasa, 22 Maret 2022

Tugas 3 [Ryan Gilang] Sistem Bilangan


Ryan Gilang Pratama

Kelas 2D

2103015130

Sistem – Sistem Bilangan, Operasi dan kode

  • Sistem Biner dan Kode – kode digital merupakan dasar untuk komputer dan elektronika digital secara umum.
  • Sistem bilangan biner seperti desimal, hexadesimal dan oktal juga dibahas pada bagian ini.
  • Operasi aritmatika dengan bilangan biner akan dibahas untuk memberikan dasar pengertian bagaimana komputer dan jenis – jenis perangkat digital lain bekerja. 

1. Bilangan Desimal
        Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).

        Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda digunakan subskrip. Sebagai contoh 910menyatakan bilangan sembilan pada sistem bilangan desimal, dan 011012 menunjukkan 01101 pada sistembilangan biner. Subskrip tersebut sering diabaikan jika sistem bilangan yang dipakai sudah jelas.


2. Biner

       Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann.

        Sistem bilangan biner adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan hanya menggunakan dua simbol angka yaitu ‘0’ dan ‘1’, bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 2 .Sistem bilangan biner digunakan untuk mempresentasikan alat yang mempunyai dua keadaan operasi yang dapat dioperasikan dalam dua keadaan ekstrim. Contoh switch dalam keadaan terbuka atau tertutup, lampu pijar dalam keadaan terang atau gelap, dioda dalam keadaan menghantar atau tidak menghantar, transistor dalam keadaan cut off atau saturasi, fotosel dalam keadaan terang atau gelap, thermostat dalam keadaan terbuka atau tertutup, Pita magnetik dalam keadaan magnet atau demagnet.

        Bilangan biner ini biasanya digunakan untuk mempersentasikan alat-alat yang memiliki dua keadaan operasi yang berlawanan. seperti yang terjadi pada umumnya dimanfaatkan untuk sebuah pabrik komputer yang memfungsikan kode 3bit agar dapat dengan mudah menampilkan hasil instruksi/operasi pada sistem yang mereka tanamkan pada komputer.

        Sistem Bilangan biner merupakan cara lain untuk melambangkan kuantitas, dimana 1 (HIGH) dan 0 (LOW). 

        Sistem bilangan biner mempunyai nilai basis 2 dengan nilai setiap posisi dibagi dengan faktor 2:


3. Oktal

        Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan menggunakan delapan simbol  angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,dan ’7’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 8. Sistem bilangan oktal digunakan sebagai  alternatif untuk menyederhanakan sistem pengkodean biner. Karena 8 = 23, maka satu (1) digit oktal dapat mewakili tiga (3) digit biner.

4. Hexadesimal

        Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan menggunakan 16 simbol yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’,’9’,

’A’,’B’, ’C’,’D’,’E’, dan ‘F’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 16. Identik dengan sistem bilangan oktal, sistem bilangan heksadesimal juga digunakan untuk   alternatif penyederhanaan sistem pengkodean biner. Karena 16 = 24, maka satu (1) digit heksadesimal dapat mewakili empat (4) digit biner.


QnA Pertemuan ke-3 Sistem Digital dan Gelombang

Sistem Bilangan

1. Siapakah orang yang mempopulerkan bilangan Biner ?

Jawaban:

a. Konrad Zuse

b. Howard Aiken

c. John Von Neumann

d. Charles Babbage


2. Banyaknya suku angka atau digit yang digunakan pada suatu bilangan disebut ?

Jawaban:

a. Radix

b. Biner

c. Octal

d. Decimal


3. Sistem bilangan yang menggunakan radiks/basis 10 adalah ?

Jawaban:

a. Biner

b. Desimal

c. Heksadesimal

d. Oktal


4. Sistem bilangan yang menggunakan radiks/basis 2 adalah ?

Jawaban:

a. Biner

b. Desimal

c. Heksadesimal

d. Oktal


5. 1610 bilangan disamping merupakan bilangan ….

a. Biner

b. Desimal

c. Oktal

d. Heksadesimal


6. Bentuk bilangan desimal dari bilangan biner 1011 adalah ….

a. 8

b. 9

c. 10

d. 11


7. 010110 merupakan bilangan biner , jika dikonversikan menjadi bilangan desimal  mempunyai nilai...

a. 22

b. 20

c. 6

d. 23

e. 32


8. Bilangan oktal adalah bilangan yang berbasis...

a. Bilangan yang berbasis 8 yaitu 0 dan 8

b. Bilangan yang berbasis 2 yaitu 0 dan 1

c. Bilangan yang berbasis 10 yaitu 0 – 9

d. Bilangan yang berbasis 8 yaitu 0 – 7

e. Bilangan yang berbasis 16 yaitu 0 – 15


9. Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang berbasis...

a. Bilangan yang berbasis 2  yaitu 0 dan 1

b. Bilangan yang berbasis 16 yaitu 0 dan 17

c. Bilangan yang berbasis 10 yaitu 0 – 9

d. Bilangan yang berbasis 8 yaitu 0 – 7

e. Bilangan yang berbasis 16 yaitu 0 – 15


10. Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis...

a. Bilangan yang berbasis 2 yaitu 1 dan 2

b. Bilangan yang berbasis 2 yaitu 0 dan 1

c. Bilangan yang berbasis 10 yaitu 0 – 9

d. Bilangan yang berbasis 8 yaitu 0 – 7

e. Bilangan yang berbasis 16 yaitu 0 - 15


Sumber Utama : https://onlinelearning.uhamka.ac.id/

Selasa, 15 Maret 2022

Tugas 2 [Ryan Gilang] Rangkuman Konsep Digital


Ryan Gilang Pratama

Kelas 2D

2103015130

Konsep - Konsep Digital

        Kata digital diturunkan dari cara komputer membentuk proses perhitungan, dengan cara menghitung digit bilangan.

        Aplikasi teknologi digital: Televisi, sistem komunikasi, radar, navigasi dan sistem pemanduan, sistem militer, instrumen kedokteran, Pengaturan proses industri dan lain – lain. 


Kuantitas Digital dan Analog

- Kuantitas Analog mempunyai nilai – nilai yang kontinu. 

- Kuantitas Digital mempunyai seperangkat nilai – nilai diskrit.

- Analog : sebuah kuantitas yang dilambangkan sebagai tegangan, arus atau pergerakan meter yang sebanding dengan nilai kuantitas.

- Digital : kuantitas yang dilambangkan dengan ketidak-sebandingan kuantitas tetapi dengan simbol – simbol yang dinamakan digit.

Grafik sebuah kuantitas analog (Suhu (temperature) vs Waktu (time))




Nilai sampling melambangkan (kuantisasi) dari kuantitas analog. Setiap nilai dilambangkan dengan sebuah titik yang dapat di digital-kan dengan melambangkan titik sebagai sebuah kode digital yang terdiri dari urutan 1 dan 0.


Keuntungan Sistem Digital terhadap sistem analog

- Lebih handal dari pada sistem analog karena mempunyai kekebalan yang lebih baik terhadap noise dan keakuratan sistem. 

- Mudah dalam perancangan:  Tidak membutuhkan keahlian matematika khusus untuk menggambarkan perlakuan rangkaian digital (logika) sederhana.

- Dapat diprogram kedalam komponen.

- Kecepatan: sebuah elemen logika digital dapat menghasilkan sebuah keluaran lebih kecil dari pada 10 nanosecond (10-8 seconds).

- Ekonomis: Karena penggabungan jutaan elemen logika digitak dalam sebuah chip tunggal menghasilkan IC berbiaya rendah.

Sebuah Sistem Elektronika Analog

        Sebuah sistem untuk orang banyak, penggunaan amplifier suara akan dapat didengar oleh pendengar yang banyak serta berjauhan.

Sebuah Metode Sistem Digital dan Analog

        Compact Disk (CD) player merupakan sebuah contoh sistem yang menggunakan kedua sistem (digital dan analog).

Sebuah Sistem yang Menggunakan Metode Digital dan Analog

Digit Biner

- Sistem bilangan konvensional menggunakan 10 digit: 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.

- Sistem bilangan biner menggunakan hanya 2 digit: 0 dan 1.

- Kedua digit biner dibentuk 0 dan 1

- Kedua digit biner juga disebut LOW dan HIGH, dimana LOW = 0 dan HIGH = 1

Level Logika













Bentuk Gelombang Digital (Pulsa Ideal)


Bentuk Gelombang Digital (Pulsa Nonideal)


Karakteristik Bentuk Gelombang



Contoh Sensors

Sensor Gas

Sensor Ultrasonic

Sensor Temperature

Operasi Logika Dasar

Operasi NOT

Ketika input adalah LOW, maka Output adalah High

Ketika input adalah HIGH, maka Output adalah LOW

Operasi AND

Ketika setiap input adalah LOW, maka output adalah LOW

Ketika kedua input adalah HIGH, maka kedua output adalah HIGH

Operasi OR

Ketika setiap input adalah HIGH, maka output adalah HIGH.

Ketika kedua input adalah LOW, maka kedua output adalah LOW.

Gambaran Fungsi – Fungsi Logika Dasar


Fungsi Rangkaian Terpadu-Tetap (Fixed-Function Integrated Circuits)

Fungsi Rangkaian Terpadu-Tetap

Bentuk – bentuk paket IC:

- Dual in-line package (DIP)

- Small-outline IC (SOIC)

- Flat pack (FP)

- Plastic-leaded chip carrier (PLCC)

- Leadless-ceramic chip carrier (LCCC)




Tugas 1 [Ryann Gilang] SDG2DTI22

 

KONTRAK BELAJAR

1.  Perkuliahan ini dengan Bobot 3 SKS, diselenggarakan tiap Hari Selasa, Jam 07.50 - 10-20.

2.  Mohon untuk selalu membaca doa sebelum dan setelah belajar. 

3.  Mohon mengisi daftar hadir  paling lambat 30 menit setelah jadwal dimulai, pada hari dan tanggal perkuliahan dijadwalkan. 

5. Perkuliahan direncanakan dilaksanakan 16 pertemuan termasuk UTS dan UAS.

6. Penilaian akhir dilakukan menggunakan formula : 10 % Keaktifan ; 20 % Tugas ; 30 % UTS ; 40 % UAS.

7. Keaktifan terdiri dari kehadiran dan ketepatan waktu mengerjakan Tugas

8.  Setiap mahasiswa diwajibkan memiliki BLOG PRIBADI untuk mengerjakan tugas kuliah.

9. Bagi yang sebelumnya sudah punya BLOG PRIBADI dianjurkan untuk menggunakan BLOG PRIBADI yang sudah lama tersebut.

10. Bagi yang belum punya silahkan membuat BLOG berbasis BLOG SPOT dengan berbasis gmail. 

11. Mahasiswa diwajibkan mengikuti UTS dan UAS untuk bisa memperoleh nilai Akhir.

12. Bila pada saat UTS dan atau UAS mahasiswa berhalangan diwajibkan untuk menghubungi kesekretariatan untuk meminta ujian susulan.

13. Selamat mengikuti perkuliahan, Semoga dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

14. Semoga mendapat ilmu yang berkah dan bermanfaat untuk bekal dunia serta akherat. Amin.